Halaman

Senin, 11 Mei 2009

Perang Abadi


Perang antara kebaikan dan keburukan, antara kejujuran dan kedustaan serta kebenaran dan kebatilan , akan terus berkecamuk dan takkan mungkin terhenti hingga hari kiamat. Keduanya bergerak dan terus bergerak saling mendahului dan mengalahkan merebut ruang untuk menjadi pemenang dalam pertarungan dikehidupan dunia ini. Dibawah pimpinan iblis laknatullah, bendera hitam keburukan itu dikibarkan. Jadilah kaum kafir dari kalangan jin dan manusia sebagai pembawanya. Dan dengan penuh harapan sukses perbaikan dan perubahan strategi pun terus dilancarkan. laksana iklan sebuah produk, inovasi tiada henti. Begitulah mereka terus bergerak. Dan mereka ahli dalam bidang ini. Bagaimana tidak semenjak masa Nabi Adam 'alaihissalam, hanya itulah yang dia kerjakan sampai sekarang.

Dan di posisi yang lain, dibawah komando para Nabi dan Rasul. Bendera suci kebenaran juga dikibarkan dan adalah para sahabatnya, serta orang-orang yang terus istiqomah di atas jalan petunjuknya, hingga hari kiamat, sebagai penolong dan pejuangnya. Berdasar firman Allah ta'ala, artinya:
"Dan saling tolong menolonglah kalian dalam kebaikan"
Mereka membangun kekuatan dengan bertandzim. Bergerak, dan dengannya bahu membahu dalam perjuangan dakwah ilallah.
Saudara seiman….semoga Allah menjaga kita semua. Beginlah pertarungan itu sedang berlangsung dan akan terus berlangsung hingga hari kiamat. Pertarungan yang sengit, panjang, dan melelahkan. Anda dan kita semualah para petarungnya dan anda dan kita semua juga adalah calon-calon korbannya. Maka bersiaplah..!
Nah, untuk menjadi petarung yang tangguh dan tak jadi korban sia-sia maka mari kita kenali musuh kita ini. Syaitan beserta strategi-strategi busuknya.
A. Syaitan(bhs: Arab) adalah bentuk tunggal dari kata syayaatin. Berasal dari lafads syaitanah yang berarti jauh dari kebaikan. Syaitan di sebut demikian karna sudah tidak mungkin diharapkan kebaikan dan manfaatnya.
B. Jenis syaitan
Dari makna di atas maka dapat di katakan bahwa syaitan itu adalah setiap makhluk yang congkak dan melampaui batas yang tidak mungkin diharapkan kebaikan dan manfaatnya dari jenis jin dan manusia dan termasuk di dalamnya binatang untuk ini ALLAH berkalam, artinya:

“Dan demikianlah kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh yaitu syaitan –syaitan(dari jenis)manusia dan (dari jenis)jin sebagian mereka membisikkan pada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu manusia (al-an'am 102)

Dan kalam Allah juga tentang orang munafik, artinya:

“Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka,mereka mengatakan sesungguhnya kami sependirian dengan kalian” (Al-baqara 14)
Kedua ayat diatas menunjukkan bahwa syaitan itu dari jenis jin dan manusia sedang untuk binatang Umar radiyallhuanhu yang mengatakannya demikian(dalam makna bahasa).

Starategi kemenangan syaitan :
A.Menampakkan keburukan seakan kebaikan
Dalam kisah klasik dikeluarkannya adam dan hawa alaihimassalam dari syurga, yang bertabur nikmat diketahui bahwa ketika itu syetanlah yang mempengaruhunya dengan bisikan dan rayuan rayuan dusta yang dinampakkannya dimata adam dan hawa bahwa itu adalah kebaikan yang dinasehatkan.
“Dan dia(syiton)bersumpah kepada keduanya (Adam dan Hawa) sesungguhnya saya adalah termasuk orang yang memberi “nasehat” kepada kamu berdua”. (al-a'raf:21)
Nasehat kebaikan apakah yang dimaksudkannya?
Dan syaiton berkata:
"Tuhanmu tidaklah melarangmu mendekati pohon itu melainkan supaya kamu berdua tidak jadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal”. (Al-a'rof:20)
Aduhai.. lihatlah! Yang dia maksud adalah pembangkangan terhadap perintah Allah, yang dia maksud adalah kemaksiatan. dan bila melihat realitas hari ini telah berapa banyak orang yang menjalankan kesyirikan sedang mereka merasa bahwa itu tauhid. Dan sudah berapa banyak orang melakukan kebid’ahan sedang mereka merasa itu adalah Sunnah yang dianjuran. Dan tragisnya lagi ada yang telah tenggelam dalam kekufuran, namun persangkaannya itu adalah kebenaran. Untuk ini lihatlah kepada para pengunjung kuburan orang –orang sholeh yang dikatakan wali. Diantara mereka ada yang berdoa atas nama ‘wali’ tersebut, meminta ini dan itu dengan keyakinan bahwa dia akan mengabulkannya atau menyebabkan pemakbulannya. Dan bila ditanya tentang kenapa merekamelakukan itu.? Mereka akan menjawab bahwa ini adalah wali Allah yang akan memenuhi permintaan dan kebutuhanku. Ah, itu syirik! Dan demikian pula dengan mereka yang sedang asyik dengan dsikir jamaahnya, doa angkat tangannya, serta salam-salamannya setelah sholat wajib ataupun peringatan isra mi'raj dan maulid Nabinya. Mereka akan mengatakan ini adalah sunnah nabi, atau ini adalah bukti kecintaan padanya.! Ah, bukankah Nabi tak pernah mencontohkannya atau menyetujuinya atau paling tidak tak pernah dilakukan sahabatnya. Dan juga tak ada Nash yang dapat dijadikan sandaran kuat untuk mendukungnya.?! Ah, itu bid'ah.! Dan yang tragis, ada yang mengatas namakan Agama, Cinta, Toleransi, Kasih sayang sesama manusia, lalu dengan sporadis menyatakan: "Semua agama itu sama. Tidak ada yang memebedakanya kecuali ajaran saja. Namun tujuannya sama; Yaitu menyembah Tuhan. Ah.. Bagaimana mungkin orang yang mempersaksikan LAAILAAHA ILLALLAH, disamakan dengan mereka yang menyembah tiga tuhan, menyembah dewa, patung, matahari, tumbuhan atau sapi. Itu kufur!!
Semua itu merupkan hasil "nasehat"( tipu daya) syetan laknatullahu'alaihi untuk menyimpangkan manusia dari jalan kebenaran.
B. Mencegah dari menuntut ilmu
Ilmu adalah lentera terang keimanan yang dengannya Allah-subhanahu wata’ala- menerangi manusia pada kegelapan hidup di dunia ini. Sebagaimana layaknya mentari yang dijadikan-Nya penerang bumi disiang hari, maka demikian pula ilmu itu dijadikan-Nya penerang hidup dalam alam berpikir. Maka hidup tanpa ilmu laksana buih di lautan. Terombang-ambing mengikuti angin yang membawanya. Tak ada jalan hidup yang pasti, perbuatannya tak berdasar pengetahuan. Hanya berdasar pertimbangan perasaan atau hawa nafsunya saja. Dan Innalillah, Sungguh inilah yang diinginkan syaitan. Sebab bila telah demikian maka syaitan itupun akan sangat mudah mengendalikannya. Sedikit demi sedikit orang itu akan dikeluarkan dari fitrahnya yang suci lagi lurus. Yaitu fitrahnya sebagai Ahli tauhid, fitrahnya sebagai Ahli sunnah, Mujahid, Mujahidah dan fitrahnya sebagai Muslim serta Muslimah sejati. Setelah itu kemudian dia disimpangkan ke dunia gelap kemaksiatan. Sedikit demi sedikit ia dibuat menikmatinya. Hingga akhirnya kekufuran terasa biasa, Bid’ah seakan seni, dan maksiat memiliki sensasi rasa tak tergambar baginya. Hidupnyapun telah gelap, gelap dan gelap. Allah berfirman, artinya:
"Dan orang-orang kafir pelindungnya adalah syaiton, dia mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan. Mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya" (Al-Baqarah : 257)
Ops!!! Menakutkan.. Kalimat terakhir dari ayat diatas inilah yang menjadi tujuan akhir perjuangan syaitan. Dia ingin kita menemaninya masuk Neraka dan kekal di dalamnya.
Ya Subhanallah… Telah berapa banyak yang berhasil digiringnya ke lembah yang menakutkan ini, sedang mereka tak menyadarinya. Dia telah berdiri di tepi jurang yang dalam, di bawahnya binatang-binatang pemakan bangkai telah siap mencabiknya namun dia tetap santai dan tersenyum. Sungguh tak ada lagi harapan baginya, penderitaan panjang tak terperihkan telah benar-benar menantinya. Tinggallah satu saja. Semoga dalam kondisi yang memilukan itu, Para petarung kebenaran dapat hadir dan menyelamatkan mereka, dengan kilatan hujjah yang menggugah, merangkul mereka erat penuh cinta. Dan membawanya pulang kepada kebenaran yang tak lepas dengan hikmah dan kasih sayang tentunya.
Sebagai kata penutup, sungguh pertarungan amat panjang dan melelahkan. Selama kita bernafas di alam dunia ini, maka selama itu pula kita harus bertarung. Dan barulah kita akan selamat darinya bila maut telah menjemput, sedang kita masih tetap termasuk dalam barisan orang-orang yang istiqomah. Untuk anda para da'I, ataupun da'iah, para penuntut ilmu dan muballig. Bersabarlah.. karena penderitaan anda tak lama lagi usai, dan janji Allah akan datang setelahnya. Lalu berikutnya sakit dan perih itupun akan hilang terlupakan. Selanjutnya tinggal senyuman. Teruslah berdakwah dan berkorban! Raihlah tangan setiap mereka yang tersimpang, rangkul dan katakanlah! :

"sesungguhnya Allah, adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia, dan sungguh ini adalah jalan yang lurus" (Ali Imran: 51)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Untuk teman-teman yang telah sudi mengunjungi blog kami, kami ucapkan terima kasih. Kami berterima kasih juga atas komentar antum-antum. Dan selanjutnya kami berharap semua koment dan sapaan antum, bernilai positif.